Cara Belajar Dengan Jitu

Oleh: Citra Chergia
Civil Engineering, Istanbul Technical University
Tanggal menulis: 15 Maret 2012

Apa kabar, wahai teman-teman pelajar? Sudah mulai pusing tujuh keliling dengan seabreg pelajaran, tugas, dan ujian? Nikmatilah bumbu-bumbu utama dunia kemahasiswaan ini, selagi bisa, karena nanti kita pasti akan merindukannya. Saya menemukan sumber-sumber bagus mengenai tips belajar dengan jitu dan mengolaborasikannya dengan pengalaman pribadi. Saya yakin, setiap orang memiliki tips tersendiri, namun saya berharap dengan membaca dan mempraktikan tips di bawah ini, kalian dengan sukses dapat lebih mengerti intisari pelajaran yang diambil, mendapatkan nilai yang terbaik, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada masa yang akan datang.

Bila kita flashback, pada awalnya, ketika memilih jurusan kita tentu sudah bertanya pada diri sendiri, “Saya mau menjadi apa ya?” Setelah kita mendapat jawabannya, kita pun mulai mencari informasi mengenai jurusan yang kita tuju dan berkonsultasi dengan orang-orang terdekat serta orang-orang yang tepat. Namun ketika kita melihat silabus mata kuliah, muncul pikiran negatif berupa kekhawatiran atau rasa tidak suka pada pelajaran A, B, atau C. Pada kenyataannya universitas tempat kita menimba ilmu telah menyusun pelajaran-pelajaran yang wajib diambil, dan pelajaran-pelajaran yang dapat kita pilih. Terkadang kita pun bingung mau memilih yang mana karena minimnya pengetahuan tentang isi pelajaran-pelajaran pilihan tersebut. Nah, kalau sudah seperti ini, kembali saja ke cara kita memilih jurusan seperti dahulu. Pilihlah pelajaran yang kita minati. Kalau kita minat dan suka, maka pedekate untuk mencapai tujuan (mengerti, mendapatkan nilai yang terbaik, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada masa yang akan datang) akan terasa fun dan tidak terpaksa.

Belajar merupakan suatu proses untuk mencari tahu, mengerti, dan mencapai hasil yang optimal. Setiap orang memiliki prinsip berbeda-beda dalam belajar. Ada yang berprinsip ‘semakin banyak belajar, semakin pintar’. Ada pula yang berprinsip ‘semakin banyak belajar, semakin banyak lupa’. Belajarlah dengan cerdas dan efektif. Belajarlah hingga kita yakin bahwa apa yang kita pelajari telah kita mengerti secara menyeluruh, bukan mengerti samar-samar. Belajarlah dari sumber yang tepat dan terpercaya. Proses belajar mahasiswa biasanya dimulai dari mendengarkan penjelasan dosen di dalam kelas, lalu diikuti dengan belajar di luar kelas untuk mereview pelajaran dan mempersiapkan ujian, mengerjakan tugas, hingga menghadapi ujian.

Ketika Belajar di Dalam Kelas

  • Berusahalah masuk kelas lebih awal, atau paling tidak masuk kelas tepat waktu. Bunuhlah rasa kantuk di pagi hari (bila ada kelas pagi), rasa ingin bobo siang (bila ada kelas di siang hari), rasa malas keluar kalau sudah gelap (bila ada kelas petang ataupun malam), atau rasa ingin ketemu dan jalan-jalan bersama gebetan (bila ada kelas di akhir pekan). Percayalah bahwa dosen tidak akan bosan bila melihat wajah kita ketika beliau masuk kelas. Tunjukkanlah bahwa anak-anak Indonesia adalah generasi yang disiplin dan rajin.
  • Berusahalah membuat diri kalian dikenal oleh dosen, tentunya dikenal dalam hal yang positif. Aktif di dalam kelas ketika dosen bertanya atau meminta opini muridnya dengan menjawab dan menyampaikan tanggapan. Pastinya jangan asal memberikan jawaban atau opini, karena nantinya akan seperti ‘tong kosong’, berbicara tapi tidak ada isinya. Nah, maka dari itu, berusahalah untuk mencari tahu dengan membaca sebelum masuk kelas.
  • Mencatat dengan tangan (bukan mencatat di HP yaa, karena nanti salah-salah malah bisa disangka sibuk SMS-an) merupakan penolong setia yang membantu otak kita menangkap dan mengingat apa yang dijelaskan oleh dosen. Berusahalah mencatat meskipun dosen sudah memberikan materi perkuliahan yang kelihatannya super lengkap. Mencatat juga merupakan aktivitas penghapus rasa kantuk dan jemu ketika di kelas.
  • Janganlah memenuhi halaman bahan kuliah atau buku kalian dengan stabilo atau garis bawah, karena ini hanya akan membuat bingung dan sulit untuk dimengerti. Buatlah catatan kecil di sisi bagian yang kosong dan tandai hal-hal penting dengan jelas dan mudah dimengerti.

Ketika Belajar di Luar Kelas

  • Belajar memang membuat kita penasaran dan memancing kita untuk membaca dan mencari tahu. Banyak orang yang meyakini bahwa tempat terbaik untuk belajar ketika di luar kelas adalah di perpustakaan, apalagi bila perpustakaannya super nyaman dan dilengkapi dengan akses internet cepat dan sofa-sofa empuk. Godaan ini membuat jejeran rak-rak buku Nampak tidak menarik untuk dilirik. Kita pun lebih tergoda untuk membaca status teman-teman di facebook, twitter, atau blog dan situs lainnya, dibandingkan mendownload artikel jurnal. Keluarlah dari perpustakaan bila gejala ini kalian hadapi. Lebih baik belajar di tempat tinggal kalian. Kalau lapar, bisa makan seenaknya; kalau suntuk, bisa menyegarkan dan mewangikan diri dengan mandi. Berikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes diri saat mencuci rambut, menyikat gigi atau mengaduk-aduk teh. Namun bila kalian dapat lebih efektif belajar di perpustakaan, maka manfaatkan fasilitas di perpustakaan dengan tepat. Dimanapun itu, pilihlah tempat belajar yang kondusif.
  • Rajin-rajinlah mengulang pelajaran. Rajin dalam artian porsinya sedikit-sedikit, namun rutin. Ibarat pepatah, ‘sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit’. Sedikit membaca Bab I dan mengerjakan 5 latihan soal, lalu lanjut nonton film, berolahraga, main games, atau bersantai dengan teman-teman. Besoknya, pindah membaca Bab II dan mengerjakan 5 latihan soal lainnya. Ingat, hidup itu harus seimbang, termasuk menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Jangan pernah berpikir untuk belajar dengan ‘sistem kebut semalam’.
  • Menjalin kerja sama dengan teman itu sangatlah baik, namun bukan kerja sama untuk contek-mencontek dikala ujian. Mintalah bantuan teman untuk menjelaskan apa yang tidak kalian mengerti (jangan gengsi bila memang belum paham); mengingatkan supaya kita ngga main games di laptop; atau kelamaan chatting di BBM atau di Whatsapp sama si doi.
  • Bila kalian belum memahami akan sesuatu yang kalian yakini akan muncul di ujian, maka cari tahulah dengan membaca buku dan jurnal, bertanya ke dosen atau asisten dosen, berdiskusi dengan teman, atau mencari tahu melalui internet.
  • Kerjakanlah seluruh latihan soal, karena biasanya apa yang keluar di ujian tidak jauh-jauh (serupa tapi tak sama) dari latihan soal ataupun tugas yang diberikan.
  • Belajar itu identik dengan hapalan. Seluruh pelajar, dari yang mahasiswa jenius sampai mahasiswa yang sering bolos kuliah, patut menghapal rumus, isi teori, nama, tanggal, dan lainnya. Oleh karena itu, kalian perlu menghapal secara efektif. Bagaimana caranya? Apakah dengan cara menuliskan hal-hal penting di telapak tangan, menempel post-it notes di tembok atau bagaimana ya? Cara menghapal dengan efektif adalah dengan membuat daftar hapalan, lalu membacanya sambil mengucapkan apa yang tertulis di daftar hapalan itu, beri jeda waktu, dan tes diri kalian. Cara mengetes adalah dengan menulis kembali apa yang sudah dihapal, kemudian cocokkan dengan daftar hapalan; atau dengan meminta tolong teman untuk menanyakan hal-hal yang sesuai dengan daftar hapalan. Cara lain untuk menghapal adalah dengan membuat singkatan-singkatan unik yang mudah diingat, misalnya yang paling sederhana adalah singkatan warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu). ‘MeJiKuHiBiNiU’ akan lebih mudah diingat daripada menyingkat dengan ‘mjkhbnu’.
  • Jadilah pembaca yang cerdas, bukan pembaca yang seperti robot. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang penulis ingin buktikan? Apakah argumen sang penulis itu sudah tepat? Mengapa begini, mengapa tidak begitu?” Biasanya pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat ditemukan jawabannya di bagian pendahuluan dan kesimpulan pada masing-masing bab. Kemudian pilihlah beberapa contoh aplikasi dari yang kalian baca. Memberikan contoh dapat mempermudah kita mengingat teori yang dijabarkan dan menarik benang merah yang dijahit sang penulis melalui argumen-argumennya.
  • Janganlah berprinsip ‘yang penting sudah dibaca’, namun berprinsiplah bahwa ‘saya harus mengerti apa yang saya baca’. Lebih baik memiliki pemahaman mendalam mengenai beberapa materi, daripada memiliki pemahaman yang samar-samar mengenai seluruh materi. Sekali lagi, yang samar-samar itu hanya membuang-buang waktu, membuat bingung bin menjerumuskan.
  • Buatlah rangkuman dari apa yang sudah kalian pelajari.

Ketika Tugas Menghampiri

  • Mulailah merjakanlah tugas lebih awal, jangan menunda-nunda hingga mendekati deadline. Bila ada jawaban yang belum kalian yakini kebenarannya, maka kalian masih memiliki waktu untuk mencari tahu.
  • Berusahalah untuk mengerjakan tugas sendiri. Jangan mengandalkan si juara kelas dan hanya mencontek pekerjaannya. Percayalah, kemandirian dalam mengerjakan tugas akan membuat kita lebih paham, giat, kreatif, dan bertanggung jawab.

Ketika Ujian Telah Tiba

  • Berdoalah, karena Tuhan YME pasti akan membantu hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya dan sudah berusaha.
  • Percaya diri bahwa kalian mampu mengerjakan soal-soal ujian, dan meraih nilai yang terbaik, karena kalian telah melalui proses perjuangan: belajar dengan jitu.

Selamat belajar, semoga mendapatkan hasil yang terbaik!